Mahameru (doc:pribadi) |
Perjalanan yang langsung menanjak membuat langkah kaki ini berat dan nafas mulai tak beraturan untuk aku hembuskan, sepanjang jalan aku hanya bisa merunduk untuk tak merasakan betapa panjang dan naiknya jalan setapak menuju ranu kumbolo. Entah apa yang ada dalam pikiran pendaki gunung, aku hanya menarik benang merah dari sebuah perjalanan yakni sebuah pengorbanan untuk tujuan, dan solidaritas antar teman manjadi senjata menggapai itu semua.
Waktu berputar terasa cepat dalam langkah yang aku tapakkan, seiring itu mulai terlihat siapa-siapa saja yang menuai layu dalam gelap hutan taman nasional bromo tengger semeru. Keluhan seakan beriringan dengan langkah beberapa teman termasuk siti, "ayo siti kamu kuat" begitu terdengar ditelingaku dari seorang teman lain. Indah dirasa saat itu buat aku, karna kami saling baru kenal namun kehangatan keluarga itu ada.
ranu kumbolo (doc: pribadi) |
oro-oro ombo (doc:pribadi) |
Perjalanan yang penuh warna. Pelangi saja akan kalah dengan warna yang aku temukan saat ini. Kala itu aku juga melihat teman yang lain bernama Rida, setidaknya dia juga penuh pengorbanan dengan menambah isi tasnya dengan logistik untuk kami semua. Dengan tekat bulat ia tetap melangkah meski sedikit sempoyongan, lain dengan Ain yang penuh ambisi ingin menginjakan kaki di semeru dengan bekal beberapa kali mendaki. dan Dwi masih dengan rasa sakit di kakinya akibat jatuh dia tetap melangkah dengan keinginan yang kuat.
ranu kumbolo (doc:pribadi) |
Hanya demi sunrise dipuncak mahameru aku menjauh dari kawan-kawan baruku, "aku tak ingin melawatkan sunrise di mahameru" itu dalam fikirku yang membuat kaki ini seakan tak letih meski nafas sudah mengalun dengan keras. Dipuncak aku terdiam, aku takut kesombongan tiba sebentar lagi yang menjadikan aku tak lagi menjadi aku, hingga kemudian aku duduk di batu sambil melihat warna jingga mengabadikan kemunculan sang surya dari balik awan. Terlihat gunung agropuro dengan gagah membentang dan menjulang dalam redup kabut yang menutupinya.
Selang beberapa saat kemudian teman bergantian mencapai puncak mahameru dengan berbagai rasa yang mereka rasakan, yang berujung foto-foto di bendera Merah Putih, tergantung tulisan MAHAMERU 3676 mdpl ditiang. Tiba saatnya turun terlihat beberapa teman masih berjuang menuju puncak, begitu juga dengan Siti yang kemudian harus aku patahkan keinginannya menuju puncak dan kembali turun karna keadaan dia yang tak mendukung.
edelweis arco podo (doc:pribadi) |
doc:pribadi |
doc:pribadi |
Penutup :
Rida dengan keyakinan kuatnya dan masih awam juga mampu menginjakan kakinya di puncak, dan itu pencapian berarti baginya tanpa harus melewatkan keindahan yang di sajikan tuhan untuk dinikmati lewat mata dan rasa, sehingga waktu begitu terasa indah.
Siti seorang cewek kantoran dengan rasa keingin tahuan dia, melewati waktunya dengan berbagai pengalaman sampai kenangan yang tak mungkin terlupakan, dan waktu menjadikan semua terasa indah.
Nikmati waktu yang diberikan tuhan untuk menikmati apa yang Dia sajikan, tidak untuk menyianyiakanya karna gunung takkan lari ketika kita kejar sobat. :)